Kamis, 30 Oktober 2014

Tepatnya 21 november
Tuhan telah mempertemukan kita
pada sebuah kelahiran
Membangunkan sebuah tangisan bahagia,
bersama senyuman syukur kepada Tuhan
‘’Tangisanmu sungguh merdu nak”
ucapanmu di sebuah sore
Kenangan,
saat aku memintamu memutar waktu
Yang slalu kau sisipkan dalam ingatanku
Tak ada yang dapat kupahami.
Saat itu aku hanya merasakan kasih yang utuh
Pelukan yang menenggelamkan segala getir kehidupan
Dan memberikan getaran suara yang menentramkan segala kebisinganku
Ibu...
Aku mencintaimu dengan hati yang tulus
Dengan hati yang tak bisa ku sematkan pada wanita lain
Dalam do’a, ku bersujud memohon ampun
Ibu, aku mencintaimu

Sampai nanti, sampai ajalku menjemput